Forumterkininews.id, Jakarta – Pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) harus berani mengonkretkan visi misi dan aksi nyata bagi lingkungan hidup. Saat ini banyak masalah di bidang ini yang perlu solusi tepat.
Pengamat lingkungan hidup Universitas Indonesia Mahawan Karuniasa menilai, tidak sulit menuliskan secara tekstual visi misi pasangan calon (paslon) terkait lingkungan hidup.
“Yang sulit mengimplementasikannya. Persoalan rekam jejak pasangan calon terkait lingkungan hidup sangat lemah dan minim,” katanya kepada Forumterkininews di Jakarta, Kamis (16/11).
Mahawan mengungkapkan, selama ini indikasinya di setiap provinsi jika perekonomian maju, indeks kualitas lingkungan hidupnya turun. Selalu berbanding terbalik.
“Mereka yang terlibat proses politik dan pembangunan nasional masih minim perannya terkait hal itu,” imbuhnya.
Apalagi pola pembangunan saat ini belum berkelanjutan. Rekam jejak calon pemimpin yang lemah dalam bidang lingkungan hidup harus jadi pertimbangan.
Sementara itu, dari visi misinya Mahawan pun tidak melihat ada keberanian paslon untuk mengendalikan jumlah penduduk. Pasalnya peningkatan jumlah penduduk berkolerasi dengan peningkatan air, pangan dan energi.
“Jumlah penduduk selama 10 tahun terakhir bertambah 30 juta jiwa. Akan terus bertambah jika tidak dikendalikan,” tandasnya.
Parahnya lagi, sistem ekonomi saat ini ada kecenderungan merusak lingkungan. Ia pun mendorong paslon berani memperjuangkan kepentingan rakyat, lingkungan dan Bumi Indonesia. Tidak lagi membuka ruang keserakahan ekonomi yang akhirnya merugikan lingkungan.
Tantangan Perubahan Iklim
Dalam sebuah kesempatan baru-baru ini, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan, perubahan iklim adalah tantangan yang akan manusia hadapi.
Laju pemanasan global sudah sekitar 1,2 derajat Celcius di atas periode praindustri. Malahan tahun 2023 menjadi tahun terpanas sepanjang sejarah pencatatan iklim.
“Manusia akan menghadapi tantangan global water hotspot. Dampak ketahanan air akan pengaruhi ketahanan pangan global,” kata Dwikorita.
Terkait visi dan misi lingkungan, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memiliki delapan poin program. Mulai dari pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), reduksi emisi karbon dan polusi udara. Mereka pun menyoroti persoalan penanganan limbah dan restorasi gambut.
Selanjutnya pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memiliki tiga misi lingkungan menuju Indonesia Emas 2045. Tak jauh berbeda mereka pun menyoroti EBT, penegakan hukum kasus lingkungan, kebakaran hutan dan lahan serta perlindungan keanekaragaman hayati.
Kemudian pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD juga menyoroti EBT dan keadilan ekologis.
Komisi Pemilihan Umum akan menggelar debat capres-cawapres sebanyak lima kali. Debat akan berlangsung selama masa kampanye 28 November 2023-10 Februari 2024.
Tema lingkungan hidup berpeluang besar menjadi tema dalam debat tersebut.
Sumber: ForumterkiniNEWS