Published On: 13 October 2023

Pakar lingkungan Universitas Indonesia sekaligus CEO Environment Institute Mahawan Karuniasa dalam Seminar Integrasi Transisi Energi dengan Konservasi Ekosistem Daratan di IPB, Rabu 11 Oktober 2023. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta – Pakar lingkungan Universitas Indonesia sekaligus CEO Environment Institute Mahawan Karuniasa menyatakan seluruh pembangkit listrik di Indonesia sudah seharusnya terintegrasi dengan konservasi ekosisten di daratan. Hal itu disampaikan dalam Seminar Integrasi Transisi Energi dengan Konservasi Ekosistem Daratan di IPB, Rabu 11 Oktober 2023.

“Tidak hanya mungkin, namun memang sudah seharusnya pembangkit listrik tenaga air terintegrasi dengan konservasi ekosistem daratan,” katanya.

Menurut Mahawan, integrasi tersebut tidak dapat ditawar lagi sebab agenda Paris Agreement untuk tidak melampaui 1,5° Celsius perlu upaya mitigasi agar emisi global tidak melampaui 33 Giga ton CO2e melalui transisi energi, termasuk di Indonesia.

“Indonesia memasuki dekade dominasi emisi sektor energi, artinya sebagian besar emisi gas rumah kaca nasional berasal dari sektor ini yang meliputi tiga sumber utama yaitu pembangkit listrik, transportasi, dan industri,” tegasnya.

Khusus untuk pembangkit listrik, Mahawan menambahkan, berdasarkan dokumen LTS-LCCR (Long Term Strategi for Low Carbon and Climate Resilience) strategi utama pemangkasan emisi dilakukan dengan coal phase down, penggunaan gas, penerapan teknologi Carbon Capture and Storage.

Karena itu, Mahawan menilai tepat jika pemerintah serius membangun PLTA Batang Toru di Sumatera Utara. Di sisi lain ia mengingatkan pembangunan PLTA Batang Toru tidak boleh merusakan konservasi hutan

“Ya tentu kami dukung penuh pembangunan PLTA Batang Toru. Tapi mesti diingat PLTA tidak boleh merusak konservasi hutan dan harus menggunakan teknologi yang ramah lingkungan,” tegas Mahawan.

 

Sumber: Liputan6.com

Share this information!

Leave a Reply