Share this information!
SIEJ akan menyelenggarakan diskusi daring mengenai upaya memperkuat aksi dan ambisi iklim Indonesia menjelang COP26. Diskusi akan berlangsung pada Jumat, 16 Juli 2021.
Indonesia adalah salah satu negara yang telah menyatakan komitmen iklimnya dalam Intended Nationally Determined Contribution (INDC).
Setelah ratifikasi Persetujuan Paris pada tahun 2016, para negara menyerahkan dokumen NDC mereka untuk pertama kalinya, menegaskan kembali komitmen mereka untuk masa depan yang lebih rendah karbon dan berketahanan iklim. Target ini juga untuk menyelaraskan dengan proyeksi emisi bersih nol pada 2050.
Ambisi penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) Indonesia—salah satu negara penghasil emisi terbesar di dunia—akan menentukan apakah peningkatan suhu rata-rata global dapat ditekan di bawah dua derajat Celsius seperti yang disetujui dalam Persetujuan Paris, atau di bawah 1,5 derajat Celsius seperti yang dikemukakan oleh para peneliti Intergovernmental Panel for Climate Change (IPCC) pada 2018.
Sayangnya, penurunan emisi GRK Indonesia belum berada pada jalur yang tepat untuk mencegah bahaya krisis iklim.
Dalam COP26 Glasgow pada 31 Oktober-12 November 2021, yang mengalami penundaan dari tahun lalu akibat pandemi, United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) akan mendorong negara-negara untuk memperbarui NDC mereka, sekaligus membuat strategi penurunan emisi GRK yang lebih ambisius.
Dalam Persetujuan Paris tahun 2015, Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen hingga 41 persen di bawah skenario business-as-usual, namun komitmen ini hanya berlaku hingga 2030. Komitmen tersebut juga belum cukup untuk menahan laju pemanasan global yang dibutuhkan untuk mencegah bencana iklim yang lebih besar.
Oleh karena itu, dalam COP26 mendatang Indonesia perlu mengemukakan rencana untuk meningkatkan ambisi iklimnya yang selaras dengan sains dan kondisi pembangunan Indonesia.
Menjelang hajatan besar perubahan iklim tersebut, The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) bekerja sama dengan World Resources Institute (WRI) Indonesia bermaksud menggelar diskusi publik bertajuk “Menuju COP26 di Glasgow: Pembelajaran Peningkatan Aksi Iklim yang Lebih Ambisius”.
Diskusi ini akan menghadirkan sejumlah pembicara, yaitu :
- Tony La Viña, Manila Observatory, Philippines
- Moekti H. Soejachmoen, Indonesia Research Institute for Decarbonization (IRID)
- Mahawan Karuniasa, Universitas Indonesia/Founder Environtment Institute
April Sirait, Senior Assignment Editor, CNN Indonesia TV, akan menjadi pemantik diskusi daring ini.
Diskusi akan digelar Jumat, 16 Juli 2021, pukul 13.30-15.30 WIB secara daring melalui link Zoom: bit.ly/DiskusiCOP26 dengan Zoom ID: 92956981955
Pada diskusi kali ini juga akan dibuka kesempatan untuk bisa mendapatkan beasiswa peliputan tentang perubahan iklim dan penurunan emisi karbon di Indonesia. Beasiswa diberikan kepada 10 jurnalis terpilih.
Informasi lebih lanjut bisa menghubungi Bhekti Suryani (+62 811-2652-266).
Source: Ekuatorial
Environment Institute
Science Action Innovation
was established in 2010 and has been being dedicated for the nature and humanity. The vision of the organization is to become a part of global entity in sustaining the earth’s life support systems for the human welfare.