Published On: 19 December 2018

Jakarta- COP 24 Fokus pasda penyelesaian tugas Paris Agreement Work Program, yaitu menghasilkan rule book untuk implementasi Kesepakatan Paris. The Katowice Climate Package, memuat keputusan-keputusan yang ditunjukan untuk mengoperasiuonalkan dan untuk fasilitasi bagi Negara-negara dalam melaksanakan Kesepakatan Paris. Namun demikian, keputusan serta dokumen yang dihasilkan merupakan materi yang masih perlu diterjemahkan kedalam bentuk yang lebih sederhana untuk memudahkan implementasinya oleh para delegasi maupun para pihak terkait.

Dengan demikian hasil-hasil COP 24 dapat diterjemahkan di lapangan. Hal ini sebenarnya masih menjadi tantangan utama,” ungkap Mahawan Karuniasa, Anggota Paris Committee On Capacity Building (PCCB), badan dibawah UNFCCC, dalam International Comference of Indonesia Expert Network on Climate Change and Forestry (APIK Indonesia Network).

International Conference APIK Indonesia Network tahun 2018 dilaksanakan di Jakarta, pada 19 Desember 2018, yang mengangkat judul Climate Finance and Policy For Paris Agreement Implementation in Asia Pacific: Leveraging Non-State Actor’s Role, in order to enchancingcapacity of the developing country Parties for NDC Implementation in the contest of the Paris Agreement. Tujuan kegiatan tersebut yaitu, memperoleh gambaran situasi dan rumusan perbaikan fundamental pada isu pendanaan iklim untuk implementasi NDC di negara berkembang dalam konteks Kesepakatan Paris. Tujuan kedua yaitu, mencermati hasil-hasil pendanaan iklim di lapangan dan mengidentifikasi untuk perbaikannya. Ketiga, melalui konferensi, diharapkan dapat turut dalam pembinaan dan mendorong peran Non-State Actors yang lebih besar dalam implementasi komitmen pengadilan iklim.

Selaku Ketua APIK Indonesia Network, Mahawan Karuniasa juga menyayangkan pemerintah Amerika dan negara-negara lain yang merasa lebih terancam oleh aksi perubahan iklim. Namun demikian, optimism masih dapat dirasakan jika menunjukan pernyataan Arnold Schwarzeneger, manatan Gubernur California yang mengingatkan “To look beyond Washington DC”. Kemauan poltiknya masih menjadi isu startegis aksi iklim baik di negara maju maupun negara berkembang.

Penulis : Agung Nugroho

Source: followindonesia.com

Share this information!

Leave A Comment